Alloh Subhaanahu Wa Ta'ala Berfirman,
: "Dan janganlah Engkau hinakan aku (Ibrohim) pada hari mereka (musyrikin)
dibangkitkan. Pada hari (dimana) harta dan anak - anak tidak bermanfaat,
kecuali orang - orang yang mendatangi Alloh dengan hati yang salim (bersih dan
selamat) ” [ QS. Asy-Syu’ara : 88-89 ].
Demikianlah Ibrohim Khalilulloh
berdo’a kepada Rabb semesta alam tatkala mengingkari ayahnya bersama kesyirikan
dan aqidah kufurnya. Dan tidak diragukan lagi bahwa hati yang salim dalam ayat
tersebut adalah hati yang sesak dengan sinar Tauhid dan selamat dari kegelapan
syirik dan segala macam bentuk kekufuran. Namun Iblis dan bala tentaranya tak
pernah bosan menjalankan misi mereka untuk menjauhkan hamba-hamba Ar-Rohmaan
dari hati yang salim. Dan SYI’AH adalah salah satu produk mereka (iblis) untuk
misi keji tersebut.
Kami angkat risalah ini (Inshaa Alloh
secara ber-seri) kehadapan pembaca, untuk menjabarkan secara mendetail sebuah
tatanan konspirasi Yahudi melalui agama Syi’ah yang sepintas lalu menampakkan
label Islam yang pada hakikatnya merupakan seruan untuk berbondong-bondong
menuju panasnya Jahannam. Dikarenakan pula wabah Syi’ah yang kini semakin
merebak di tengah-tengah ummat khususnya di Lombok.
Telah sampai kepada kami informasi
bahwa pada sebuah penampungan imigran di Lombok terdapat 158 Syi’i (orang
Syi’ah). Mereka (orang syiah) adalah orang-orang munafik hasil didikan Yahudi
untuk menggembosi pejuang-pejuang Islam.
Dan pada seri yang pertama ini kami hadirkan kepada pembaca tentang cikal
bakal munculnya Syi’ah sebagai pengantar untuk menyelami hakikat mereka lebih
dalam lagi dan mengungkap borok-borok mereka kepada ummat. Semoga kita dapat
menjumpai Alloh dengan hati yang salim. Aamiin…
Adalah orang-orang Yahudi yang pertama
kali menebarkan racun di dalam agama Islam ini untuk memalingkan putra-putra
Islam dari agama dan aqidah yang lurus. Dan adalah
Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi gembong munafik yang menyembunyikan kekufuran
dan menampakkan keislaman, yang geram melihat Islam tersiar dan tersebar di
jazirah Arab, di Imperium Romawi, negeri-negeri Persia sampai ke Afrika dan
masuk jauh di Asia, bahkan sampai berkibar di perbatasan-perbatasan Eropa.
Ibnu Saba’ ingin
menghadang langkah Islam supaya tidak mendunia dengan merencanakan makar
bersama Yahudi San’a (Yaman) untuk mengacaukan Islam dan ummatnya.
Mereka (Yahudi San’a) menyebarkan orang-orangnya termasuk Ibnu Saba’
sendiri ke berbagai wilayah Islam termasuk ibukota Khalifah, Madinah Nabawiyah.
Mereka mulai menyulut fitnah dengan memprovokasi orang-orang lugu dan berhati
sakit untuk menentang Khalifah Utsman. Pada waktu itu juga memperlihatkan rasa
cinta kepada ‘Ali bin Abi Tholib Rodhialloohu ‘anhu. Mereka mengaku dan
mendukung kelompok ‘Ali, padahal ‘Ali tidak ada sangkut pautnya dengan mereka.
Fitnah ini terus menggelinding. Mereka
mencampur pemikiran mereka dengan aqidah-aqidah yang rusak. Dan mereka menyebut
diri sebagai “Syi’ah ‘Ali” (pendukung ‘Ali), padahal ‘Ali membenci mereka
bahkan ‘Ali sendiri telah menghukum mereka dengan siksaan yang pedih, begitu
pula putra-putra dari keturunan ‘Ali membenci dan melaknat mereka, akan tetapi
kenyataan ini ditutup-tutupi serta kemudian diganti secara lici dan keji.Pada
waktu itu Persia (Majusi) juga menyimpan dendam kesumat karena di zaman
Khalifah ‘Umar bin Khattab negeri kufur mereka hancur di saat puncak
kejayaannya oleh ‘Umar sendiri, demikian pula Yahudi yang diusir dari Madinah
oleh beliau. Maka bertemulah Majusi dan Yahudi menyatukan rencana mereka untuk
menumpas Islam dari dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar