Minggu, 27 Juli 2014

Prakarsa Seorang Yahudi Menelurkan Syiah



Alloh Subhaanahu Wa Ta'ala Berfirman, : "Dan janganlah Engkau hinakan aku (Ibrohim) pada hari mereka (musyrikin) dibangkitkan. Pada hari (dimana) harta dan anak - anak tidak bermanfaat, kecuali orang - orang yang mendatangi Alloh dengan hati yang salim (bersih dan selamat) ” [ QS. Asy-Syu’ara : 88-89 ]. 


Demikianlah Ibrohim Khalilulloh berdo’a kepada Rabb semesta alam tatkala mengingkari ayahnya bersama kesyirikan dan aqidah kufurnya. Dan tidak diragukan lagi bahwa hati yang salim dalam ayat tersebut adalah hati yang sesak dengan sinar Tauhid dan selamat dari kegelapan syirik dan segala macam bentuk kekufuran. Namun Iblis dan bala tentaranya tak pernah bosan menjalankan misi mereka untuk menjauhkan hamba-hamba Ar-Rohmaan dari hati yang salim. Dan SYI’AH adalah salah satu produk mereka (iblis) untuk misi keji tersebut.

Kami angkat risalah ini (Inshaa Alloh secara ber-seri) kehadapan pembaca, untuk menjabarkan secara mendetail sebuah tatanan konspirasi Yahudi melalui agama Syi’ah yang sepintas lalu menampakkan label Islam yang pada hakikatnya merupakan seruan untuk berbondong-bondong menuju panasnya Jahannam. Dikarenakan pula wabah Syi’ah yang kini semakin merebak di tengah-tengah ummat khususnya di Lombok.

Telah sampai kepada kami informasi bahwa pada sebuah penampungan imigran di Lombok terdapat 158 Syi’i (orang Syi’ah). Mereka (orang syiah) adalah orang-orang munafik hasil didikan Yahudi untuk menggembosi pejuang-pejuang Islam.

Dan pada seri yang pertama ini kami hadirkan kepada pembaca tentang cikal bakal munculnya Syi’ah sebagai pengantar untuk menyelami hakikat mereka lebih dalam lagi dan mengungkap borok-borok mereka kepada ummat. Semoga kita dapat menjumpai Alloh dengan hati yang salim. Aamiin…

Adalah orang-orang Yahudi yang pertama kali menebarkan racun di dalam agama Islam ini untuk memalingkan putra-putra Islam dari agama dan aqidah yang lurus. Dan adalah Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi gembong munafik yang menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keislaman, yang geram melihat Islam tersiar dan tersebar di jazirah Arab, di Imperium Romawi, negeri-negeri Persia sampai ke Afrika dan masuk jauh di Asia, bahkan sampai berkibar di perbatasan-perbatasan Eropa.

Ibnu Saba’ ingin menghadang langkah Islam supaya tidak mendunia dengan merencanakan makar bersama Yahudi San’a (Yaman) untuk mengacaukan Islam dan ummatnya.

Mereka (Yahudi San’a) menyebarkan orang-orangnya termasuk Ibnu Saba’ sendiri ke berbagai wilayah Islam termasuk ibukota Khalifah, Madinah Nabawiyah. Mereka mulai menyulut fitnah dengan memprovokasi orang-orang lugu dan berhati sakit untuk menentang Khalifah Utsman. Pada waktu itu juga memperlihatkan rasa cinta kepada ‘Ali bin Abi Tholib Rodhialloohu ‘anhu. Mereka mengaku dan mendukung kelompok ‘Ali, padahal ‘Ali tidak ada sangkut pautnya dengan mereka.

Fitnah ini terus menggelinding. Mereka mencampur pemikiran mereka dengan aqidah-aqidah yang rusak. Dan mereka menyebut diri sebagai “Syi’ah ‘Ali” (pendukung ‘Ali), padahal ‘Ali membenci mereka bahkan ‘Ali sendiri telah menghukum mereka dengan siksaan yang pedih, begitu pula putra-putra dari keturunan ‘Ali membenci dan melaknat mereka, akan tetapi kenyataan ini ditutup-tutupi serta kemudian diganti secara lici dan keji.Pada waktu itu Persia (Majusi) juga menyimpan dendam kesumat karena di zaman Khalifah ‘Umar bin Khattab negeri kufur mereka hancur di saat puncak kejayaannya oleh ‘Umar sendiri, demikian pula Yahudi yang diusir dari Madinah oleh beliau. Maka bertemulah Majusi dan Yahudi menyatukan rencana mereka untuk menumpas Islam dari dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar